Batagor Bandung

Jajanan khas di Kota Bandung.

3/15/2012

Aa Gym, Teh Ninih & Teh Rini

"Kita sering tidak paham rahasia takdir Allah," kata Aa Gym.
VIVAnews- Da'i kondang Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym kembali menjadi perbincangan publik. Aa Gym memutuskan untuk rujuk dengan istri pertamanya, Ninih Muthmainnah atau Teh Ninih pada Selasa 13 Maret 2012.

Saat ditemui di kediaman istri keduanya, Teh Rini, Aa Gym membenarkan kabar itu. Sempat tersiar kabar bahwa Aa Gym juga berencana bercerai dari Teh Rini. Ditanya soal masalah itu, Aa Gym tak mau berkomentar panjang lebar.

”Iya, benar saya sudah menikah dengan teh Nini kemarin,” kata Aa Gym ditemui wartawan di rumah istri mudanya, Alfarini Eridani atau Teh Rini, di Griya Loka sektor 1,3 Blok UN No. 26 BSD, Tangerang Selatan, Rabu 14 Maret 2012.

Saat ditemui Aa Gym hendak pergi ke Turki untuk keperluan agama. Ketika ditanya kembali tentang rencana ke depan,  Aa Gym kembali tak mau berkomentar banyak. “Sudah ya, Aa berangkat dulu yah. Doakan saja semua ini jadi kebaikan” ujarnya.

Namun  saat Aa Gym hendak pergi, ia sempat mengungkapkan sesuatu yang mengejutkan. Aa mengaku, Teh Rini lah yang memotivasinya untuk kembali rujuk dan menikah dengan Teh Ninih. Aa Gym mengatakan, semua yang terjadi adalah takdir Tuhan. Segala sesuatu, katanya, mengandung hikmah.

"Kita sering tidak paham rahasia takdir Allah. Paling penting dari waktu ke waktu kita berubah menjadi lebih baik,” katanya. (eh)


http://showbiz.vivanews.com/news/read/296315-aa-gym-rujuk-anjuran-teh-rini 

3/12/2012

Batagor Bandung ...

Batagor Bandung dan segelas Teh ...


3/09/2012

Refreshing Perspective( KLCBS), Bahira berkata “…ini adalah pemimpin seluruh alam”.

Ketika Muhammad SAW berusia dua belas tahun beliau diajak pamannya, Abu Tholib, berdagang ke Syam atau kini Suriah. Tiba di Bashra, masih wilayah Syam dan ibukota Hauran, saat itu merupakan ibukota negeri-negeri Arab yang berada di bawah pemerintahan Romawi, mereka bertemu seorang pendeta bernama Jarjis. Namun dikenal dengan nama Bahira. Saat rombongan Abu Tholib berhenti untuk beristirahat, Bahira menemui dan menyambut mereka layaknya tamu, padahal mereka belum pernah bertemu sebelumnya.

Tetapi Bahira mengenal Muhammad SAW melalui sifat-sifatnya. Sambil memegang tangan Muhammad, Bahira berkata “…ini adalah pemimpin seluruh alam”. Abu Tholib menanyakan alasan ucapan Bahira tersebut. Bahira mengatakan saat rombongan Abu Tholib turun dari bukit, seluruh batu dan pohon bersujud. Benda-benda itu tidak akan bersujud kecuali pada seorang Nabi. Bahira berkata ia mengenal pertanda itu melalui cap kenabian yang ada di tulang pundak Muhammad SAW  ....

Selengkapnya di:

3/08/2012

Garuda Indonesia Terpilih Jadi Best International Airline

Maskapai Garuda Indonesia ditetapkan sebagai "The Best International Airline" oleh Roy Morgan, lembaga riset internasional independen yang berkedudukan di Australia. Lembaga riset ini telah beroperasi selama 70 tahun.

Vice President Corporate Communications PT Garuda Indonesia Tbk, Pujobroto, dalam siaran persnya Rabu (7/3/2012), mengatakan, penetapan oleh Roy Morgan tersebut didasari riset dari Februari 2011 hingga Januari 2012 terhadap 3.943 responden yang diminta untuk memberikan penilaian terhadap produk dan layanan perusahaan penerbangan dunia.

Dari 3.943 responden yang merupakan pengguna jasa penerbangan internasional, sebanyak 91 persen diantaranya menyatakan sangat puas terhadap layanan Garuda Indonesia.

Pujobroto menambahkan, penilaian yang diberikan oleh para responden terhadap Garuda melebihi penilaian terhadap perusahaan-perusahaan penerbangan dunia lain macam Singapore Airlines, Air New Zealand, Emirates, dan Cathay Pacific. 
 

3/06/2012

Indonesia Punya Potensi Besar untuk Sukses

"Kita lihat akarnya sudah ada, tunasnya pun sudah mulai muncul."

VIVAnews - Sebagai negara berpopulasi padat dengan penetrasi Internet yang terus meningkat, Indonesia merupakan salah satu negara yang berharap mampu memiliki ‘Silicon Valley’ sendiri dengan berbagai startup, khususnya berbasis teknologi, yang akan menjadi perusahaan skala besar.

Menurut Bill Reichert, Managing Director Garage Technology Ventures, lembaga yang fokus mendanai para entrepreneur yang akan membangun bisnis yang hebat, banyak hal yang perlu dilakukan. Meski begitu, Indonesia memiliki potensi ke arah sana.

VIVAnews.com berkesempatan mewawancarai Reichert, 16 Januari 2012 lalu. Berikut petikannya:

Sektor apa yang paling menarik untuk digarap oleh startup di Indonesia? Apa alasannya?Saya rasa sektor energi dan sumber daya yang dapat diperbarui, serta sektor lingkungan sangat menarik untuk technopreneurship di Indonesia. Sebab, Indonesia punya sumber daya yang sangat besar sehingga saya rasa sektor ini paling menarik untuk digarap.

Namun saya rasa akan sangat bagus bagi mahasiswa, pemerintah, pengusaha, dan masyarakat jika mereka mendukung technopreneurship tak hanya di sektor itu saja, melainkan di semua sektor di entrepreneurship yang ada. Entah itu sektor medis, teknologi informasi, komunikasi, atau ekonomi. Semua sektor di Indonesia perlu dikembangkan, tentu saja.

Apa saja faktor menjadi kendala technopreneurship di Indonesia?Ada dua kendala terbesar technopreneurship Indonesia, yaitu dalam hal pendidikan dan ekosistem. Berdasarkan pengamatan saya yang masih terbatas, teknik-teknik entrepreneurship yang dimiliki Indonesia tidak berkembang sebaik negara lain yang technopreneurship-nya juga tengah menggeliat.

Sebenarnya Indonesia masih perlu banyak berbenah guna mengembangkan pendidikan entrepreneurship dalam berbagai bidang, baik dalam sains, teknologi, atau teknik. Pembenahan harus dilakukan supaya lebih banyak mahasiswa yang terjun ke dalam bidang entrepreneurship sehingga bidang ini dapat berkembang dengan lebih baik.

Ada satu cara untuk mengetahui entrepreneurship yang sukses. Entrepreneurship yang sukses pasti memiliki beberapa elemen seperti pelatihan, mentor, program, dan investor yang mendukung kelangsungan usaha mereka. Semua elemen itulah yang pasti ada dalam kisah sukses tiap entrepreneur, yang tentunya tak diraih dalam waktu singkat.

Saya lihat, Indonesia sudah mulai menunjukkan perkembangan dalam pengadaan wadah untuk entrepreneur. Kita lihat akarnya sudah ada, tunasnya pun sudah mulai muncul. Semoga untuk ke depannya, tunas yang sudah muncul ini bisa tumbuh lebat.

Selain jumlah penduduk yang besar dan penetrasi Internet yang terus meningkat, apa yang membuat perusahaan venture capital tertarik berinvestasi di Indonesia dibanding di negara-negara lain?Kelebihan Indonesia adalah adanya pasar internal yang sangat besar. Namun pada beberapa negara, jika tidak hati-hati hal itu justru menjadi bumerang karena mereka jadi sulit mengglobal. Lihat saja contohnya di Selandia Baru. Mereka memiliki komunitas entrepreneur sendiri, namun jadi sulit untuk mengglobal.

Dalam hal ini, pasar dalam negeri Indonesia punya potensi besar untuk sukses baik lokal ataupun global. Jadi kami mendorong setiap negara, terutama Indonesia, untuk berpikir dan bertindak seglobal mungkin.

Jika sudah ada pasar yang besar serta dukungan yang besar dari dalam negeri, hal ini akan lebih bagus karena akan sangat membantu perkembangannya. Masyarakat dan pemerintah Indonesia dalam hal ini sudah mulai menunjukkan dukungannya.

Apakah Indonesia mungkin memiliki Silicon Valley sendiri?
Indonesia bukan satu-satunya negara yang ingin memiliki Silicon Valley sendiri. Saya, misalnya, pernah mengunjungi Rusia, Australia, dan Selandia Baru sebelum akhirnya ke Indonesia. Tiap-tiap negara yang saya kunjungi selalu mengutarakan keinginan mereka untuk menjadi Sillicon Valley berikutnya.

Menurut pendapat saya, mendirikan Silicon Valley yang bisa menyamai Silicon Valley di AS bukan merupakan tindakan yang tepat. Mendirikan Silicon Valley bukan perkara mudah. Mendirikan replikanya apalagi, sulit sekali. Yang membuat Silicon Valley bagus adalah karena di dalamnya juga terdapat banyak sumber daya yang bagus.

Yang lebih penting sekarang adalah fokus pada pengembangan kekuatan dan kemampuan teknologi terlebih dahulu, juga beberapa elemen yang krusial seperti pendidikan dan dukungan entrepreneurship.

Indonesia pada akhirnya bisa membangun Sillicon Valley sendiri, tapi yang unik dengan ciri khas Indonesia. Ciri khas di sini adalah yang sesuai dengan perkembangan dan tren teknologi ayng berkembang di Indonesia. Jangan lupa, Anda juga berkompetisi dengan bangsa lain di seluruh dunia yang juga ingin membangun Silicon Valley.

Bagaimana dari sisi regulasi? Apakah undang-undang yang ada sudah cukup untuk mengakomodasi start up untuk berkembang?
Sejujurnya saya tidak bisa berkomentar banyak soal ini, karena saya sendiri kurang begitu mengetahui undang-undang di Indonesia. Banyak jenis undang-undang yang berkenaan dengan entrepreneurship. Misalnya, undang-undang yang berkenaan dengan sektor pajak, modal, ekspor-impor, dan investasi tentu saja tidak sama satu dengan lainnya. Saya tidak cukup tahu mengenai masalah ini.

Apa saja modal yang dibutuhkan oleh startup di Indonesia untuk memulai bisnis?
Indonesia sudah mengambil langkah awal yang sangat bagus. Dengan caranya masing-masing, para startup Indonesia sudah mampu membuat bisnis mereka 'terlihat', setidaknya untuk pangsa pasar dalam negeri.

Ada hal-hal yang sulit direplika dari Silicon Valley. Di Palo Alto, Silicon Valley adalah tempat yang seluruhnya terdiri atas teknologi canggih. Tak ada jenis bisnis lain di Silicon Valley yang tidak berhubungan dengan teknologi. Misalnya saja, tak ada perbankan, karena Silicon Valley adalah tempatnya teknologi. Kota-kota lain tentu saja sudah memiliki bisnis mereka sendiri, bukan?

Jika mereka ingin menjadi Silicon Valley, secara tak langsung artinya mereka juga harus mengubah kultur mereka. Ini tak bagus, karena sejatinya setiap kota memiliki bisnis sendiri sesuai tren yang berkembang di tempat mereka.

Di Indonesia, sudah mulai bermunculan event-event yang mendukung entrepreneurship dalam berbagai bidang, termasuk technopreneurship. Sponsornya juga tak main-main, bisa merupakan salah stau bank terbesar di Indonesia misalnya. Hal ini sangat langka di seluruh dunia.

Di AS sendiri, hal semacam ini baru mulai marak beberapa tahun belakangan. Perusahaan-perusahaan besar mensponsori event untuk mendukung pertumbuhan entrepreneurship, di AS masih berupa hal baru. Namun sekali lagi, di negara lain dukungan semacam ini sangat langka. Jadi saya pikir Indonesia sudha mengambil langkah awal yang sangat bagus.

Untuk lebih mengembangkan itu, dibutuhkan pula bantuan media. Siarkan berita ini di koran, stasiun televisi, atau situs berita. Perbanyak berita tentang inovasi baru yang diciptakan kawula muda dalam entrepreneurship. (eh)

Pariwisata RI Butuh Infrastruktur

2012, transaksi turis asing diharapkan mendekati US$9 miliar dengan 8 juta wisatawan.

VIVAnews - Pariwisata Indonesia tumbuh mengesankan selama 2011. Dari target wisatawan mancanegara 7,1 juta orang, Indonesia mampu mendatangkan sebanyak 7,6 juta orang tahun lalu.

Perolehan jumlah wisatawan itu tumbuh 8,5 persen dibanding 2010. Bahkan, kinerja pariwisata Indonesia mengalahkan dunia yang hanya tumbuh 4,5 persen.

Perolehan devisa pariwisata selama 2011 tercatat mencapai US$8,5 miliar, atau tumbuh 11,8 persen dibanding tahun sebelumnya US$7,6 miliar. Lantas, bagaimana untuk 2012 yang dinilai penuh tantangan.

"Meski prospek pariwisata 2012 cerah, kami tetap harus mengantisipasi kemungkinan pelemahan perekonomian global," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu.

Di lingkup regional, pemerintah pun akan mempermudah konektivitas antar negara ASEAN. Bahkan, pada rangkaian acara ASEAN Tourism Forum (ATF) 2012 di Manado 8-15 Januari 2012, para menteri pariwisata se-ASEAN sepakat untuk mempercepat program ASEAN Framework Agreement for Visa Exemption.

Program tersebut memungkinkan adanya pelonggaran persyaratan pembuatan visa bagi warga ASEAN.

Untuk mengetahui bagaimana prospek industri pariwisata dan ekonomi kreatif selama 2012, VIVAnews.com berkesempatan mewawancarai Mari Elka Pangestu di kantornya, awal Januari 2012. Berikut petikannya:

Apa program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada 2012?Menurut saya, untuk menarik wisatawan asing kami perlu diversifikasi pasar. Ini untuk mengantisipasi bahwa pertumbuhan wisatawan Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang yang berkunjung ke luar negeri tidak secerah tahun-tahun sebelumnya. Pertama, kami mengantisipasi dengan mengintensifkan pemasaran ke negara-negara yang perekonomiannya masih lebih baik dan jumlah wisatawannya meningkat seperti China, India, dan Asia lainnya, termasuk Rusia.

Kedua, menambah destinasi. Di luar Bali, untuk tiga tahun ke depan ada sekitar 15 destinasi yang akan menjadi unggulan dan akan ditangani secara komprehensif. Di antaranya Candi Borobudur dan sekitarnya, Lombok, Danau Toba, Tanjung Puting, dan Bangka Belitung. Selain itu, ada Kota Tua Jakarta, Pangandaran, Batur di Bali, Rinjani, Bromo Tengger Semeru, Pulau Komodo dan Kelimutu, Flores. Ada pula Raja Ampat, Bunaken, Wakatobi, Toraja, Derawan, Toba, dan Sabak.

Jadi, kami akan mengembangkan destinasi baru atau yang disebut sebagai wisata minat khusus seperti diving dan outdoor. Kalau kami lihat dari survei Visa baru-baru ini, berdasarkan urutannya, apa yang diminati oleh wisatawan itu adalah wisata outdoor, diving, kuliner, dan juga belanja. Untuk itu, kami akan fokus ke wisata minat khusus itu.

Dan yang terakhir, waktu saya ke Ancol, untuk melihat wisatawan nusantara, ternyata potensinya luar biasa. Pengunjung Ancol bertambah, mereka bukan hanya dari Jakarta dan sekitarnya, tapi dari mana-mana. Ada yang dari Indramayu dan luar daerah lainnya.

Saya rasa wisatawan nusantara itu potensinya juga sangat besar, jadi kami harus fokus mengintensifkan promosi. Memahami sebetulnya apa yang dicari oleh wisatawan nusantara. Selain momen lebaran, liburan sekolah, dan tahun baru, kami akan kembangkan di sela hari libur panjang. Mungkin kami harus bikin event yang menarik untuk masyarakat. Itu pekerjaan rumah lah.

Berapa target wisatawan asing maupun domestik dan nilai transaksinya tahun ini?

Kalau potensi wisatawan nusantara jumlahnya sekitar 128 juta orang. Kalau dibulatkan, rata-rata melakukan perjalanan dua kali setahun, maka menjadi 245 juta perjalanan. Nilai transaksinya untuk target 2012 sekitar Rp171,5 triliun. Pencapaian hingga triwulan ketiga 2011 sebesar Rp115 triliun, sedangkan target 2011 adalah Rp154 triliun.
Target 2011 kami belum dapat angkanya tercapai atau tidak, tapi kalau dari perjalanannya tercapai. Sedangkan kalau wisatawan asing pada 2011 mencapai 7,6 juta orang, nilainya mendekati US$8 miliar. Untuk 2012, kami targetkan mendekati US$9 miliar dengan 8 juta wisatawan asing.

Berapa kontribusinya terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia?

Kontribusi langsung pariwisata itu tiga persen. Tapi, kalau tidak langsung sekitar 8-9 persen. Jadi, itu karena multiplier effect. Misalnya, kalau ada turis beli souvenir dapat menghidupkan masyarakat sekitar lokasi wisata.

Sebenarnya kendala apa yang dihadapi industri pariwisata? Apakah persoalan infrastruktur atau pendanaan?
Tergantung lokasinya. Kalau bicara Wakatobi, Raja Ampat, atau Flores itu masalah aksesibilitas dan infrastruktur. Kalau daerah di Jawa atau DKI Jakarta, seperti Kota Tua, Yogya, atau Bromo, mungkin bagaimana mengelola tempat itu supaya nyaman untuk pengunjung. Baik dari segi kebersihan, penginapan, atau infrastruktur pariwisatanya yang layak.

Beberapa tempat pariwisata terganggu kenyamanannya kalau terlalu banyak orang berjualan, sehingga menutup tempatnya yang indah. Ini mengapa di beberapa tempat, kami sedang mengembangkan DMO atau Destination Management Organization. Sederhananya, bagaimana merancang dengan lebih baik, kenyamanan dari wisatawan yang datang, apakah dia asing atau domestik.

Selama ini, lokasi wisata rata-rata penuh di saat weekend, bagaimana cara menarik pengunjung di hari biasa?Di luar weekend, mungkin kami mengundang anak-anak sekolah, para manula. Kami bisa bikin acara untuk anak-anak sekolah, manula, dan juga membuat acara untuk orang-orang yang berkebutuhan khusus. Saya rasa banyak cara yang bisa dilakukan.

Misalnya agenda meeting --dari perusahaan-- kan bisa dilakukan selain weekend. Untuk itu, kami butuh promosi.
Pernah ditawarkan kepada pihak swasta untuk melakukan pengembangan ini?Iya, sebetulnya swasta yang melakukan pengembangan. Pemerintah tugasnya membina, memfasilitasi, dan membangun infrastruktur yang besar-besar seperti bandara dan jalan. Kami harus berkoordinasi dengan swasta untuk mengetahui lokasi-lokasi yang mau dikembangkan itu seperti apa. Itu juga bagian dari tugas kami untuk mengetahui fasilitas yang diperlukan, baik dari pemerintah pusat maupun daerah.

Selain itu, soal kebersihan. Saya agak penasaran dengan isu kebersihan. Karena memang kalau melihat daya saing, ranking pariwisata antar negara, kita kurang baik untuk aspek kesehatan.

Perkiraan saya, kenapa kesehatan kurang mendapat nilai yang baik, karena kebersihan. Jadi, terkait kebersihan ini, kami perlu banyak kerja keras, baik dari segi kebijakan dan pemerintahnya, maupun dari masyarakat sendiri.

Harus sadar kebersihan. Kalau tempatnya nggak bersih kan jadi nggak menarik, itu kan kesan pertama. Jika kesan pertama sudah nggak bersih, pengunjung akan enggan kembali lagi, karena dia punya pengalaman yang nggak bagus. Intinya, pariwisata itu adalah bagian dari pengalaman. Ada istilah what to see, what to do, and what to experience. Kira-kira itu ilmunya orang pariwisata.

What to see, oke itu beautiful, ada sejarah dan budaya. What to do, harus ada kegiatan, harus ada event, dan what to experience, itu harus nyaman, jadi pelayanan dan kebersihan yang penting.

Sebenarnya apa yang diinginkan wisatawan asing ketika berkunjung ke Indonesia?

Bervariasi ya. Tapi, kalau dilihat dari ranking berdasarkan World Economic Forum Competitiveness untuk pariwisata, mungkin itu cerminan bagaimana dunia luar melihat industri pariwisata di Indonesia. Pertama, mereka merasa Indonesia itu value for money. Artinya mereka merasa hotel dan berwisata di Indonesia itu, bukan murah ya, tapi sangat terjangkau.

Misalnya, wisatawan membayar US$100, dia dapat happy dengan apa yang dia peroleh, jadi value for money. Kedua, kita nomor 17 untuk natural beauty, atau keindahan alam. Berarti orang luar melihat Indonesia adalah negara dengan keindahan alamnya. Jadi, yang dicari itu pasti keindahan alam, apakah itu laut, hutan, atau gunung. Ketiga, dari 139 negara, kita nomor 39 untuk kekayaan warisan budaya, termasuk di situ secara khusus disebut industri kreatif yang kuat. 

Jadi, berarti kan tarian, kesenian, dan industri kreatifnya seperti kerajinan, fashion, seni pertunjukan, dan musik, semua dianggap sangat menarik. Mungkin itu beberapa yang banyak dicari oleh wisatawan asing. Di luar penginapan, nomor dua dan tiga yang paling banyak dibelanjakan wisatawan asing adalah makan dan beli souvenir. Setelah itu, baru shopping --di luar membeli souvenir. Dari situ, kuliner juga akan terangkat, sebagai pintu masuk, pariwisata dan industri kreatif akan kami angkat.

Tahun lalu, pariwisata Indonesia menekankan pada program visit museum. Bagaimana tahun ini?

Tahun ini kami temanya "Green and Creative Tourism". Kalau green itu untuk ecogreen. Bukan hanya ke hutan, menanam pohon, tapi green dalam arti suatu gerakan untuk pariwisata yang berkelanjutan. Sadar, termasuk kebersihan. Tahun lalu, untuk pertama kalinya kami memberikan "Green Hotel Award, yakni hotel yang berwawasan lingkungan. Kalau bagian kreatifnya, kami akan kaitkan pariwisata dengan industri kreatif.
 
Indonesia kini sudah mencapai peringkat investasi atau Investment Grade, bagaimana pemerintah melihat peluang ini untuk meningkatkan industri pariwisata dan ekonomi kreatif?

Karena investor melirik Indonesia, tentunya ada investasi di infrastruktur, industri, pertanian, dan pertambangan. Pariwisata juga akan tetap menarik, karena pasar di dalam negeri cukup kuat. Hotel, restoran, dan tempat hiburan akan menjadi sasaran investasi.

Pengalaman Anda yang paling menarik selama mengunjungi lokasi pariwisata di Tanah Air?

Selama dua bulan terakhir, saya sudah berkunjung ke tiga tempat pariwisata. Dan pengalaman dan perasaan yang saya dapatkan pun berbeda-beda. Biasanya kalau ke Candi Borobudur dan Prambanan, kita hanya ke lokasi bangunan candi itu saja.

Padahal, di sekitar kawasan Borobudur itu banyak desa wisata. Kita bisa menginap dan tinggal dengan penduduk. Ada juga arung jeram. Bahkan jika ingin melihat Borobudur, tidak hanya dengan memanjat candi saja, atau melihat dari bawah. Anda bisa lihat Borobudur dari berbagai sisi.

Anda bisa naik bukit yang ada di sekitarnya, dan melihat Borobudur saat sunrise atau sunset. Itu beda sekali. Ada lagi pengalaman di Wakatobi dan Danau Toba. Waktu saya ke Wakatobi, kami merasakan aksesibilitasnya memang jauh. Meski lokasi itu menyimpan keindahan, bahkan masih bersih dibanding Bali. 

Terakhir ke Danau Toba. Saya sudah ke sana dari beberapa tempat. Kembali masalahnya soal aksesibilitas. Butuh lima jam perjalanan dari Medan. Jauh, tapi di beberapa tempat bisa berhenti, karena ada lokasi kuliner yang menarik. Misalnya di Pematang Siantar, ada toko roti yang terkenal sejak 50 tahun lalu. Selain itu, ada sumber kopi.

Selanjutnya, bicara industri kreatif, bagaimana sebenarnya potensi bisnisnya?Potensi bisnis industri kreatif sangat kuat. Selama beberapa tahun terakhir, pemerintah kan memang sudah mendorong beberapa ekonomi kreatif. Beberapa tahun terakhir ini, sifatnya perkenalan atau mengenal apa sih industri kreatif dan menilai potensinya.

Saya pikir potensinya sekarang sekitar tujuh persen dari PDB. Target pada 2014, kami harapkan ekonomi kreatif bisa menyumbang delapan persen dari PDB. Saat ini, sumbangannya sekitar 10 persen ke ekspor dan tujuh persen kepada penyerapan tenaga kerja.

Yang penting adalah bagaimana bisa meningkatkan industri kreatif di atas rata-rata pertumbuhan nasional. Satu lagi target kami adalah mengembangkan kluster industri kreatif. Kalau sekarang ada sekitar tiga atau empat kluster, yakni Bandung, Yogya, dan Bali. Kalau Jakarta ada, tapi agak tersebar. Bandung dan Yogya jelas, demikian juga Bali. Kami ingin menumbuhkan minimal enam sampai delapan pusat atau zona ekonomi kreatif yang baru. Saat ini, kami masih mencari-cari.

Mungkin satu lagi di Jawa. Kalau di luar Jawa, bisa saja Palembang dan Makassar. Palembang kan sudah banyak kain songket ya. Sejarahnya juga kaya dan memiliki banyak warisan budaya. Tapi, ini masih dalam tahap memilih.

Soal kemungkinan tumpang tindih untuk pengembangan industri kreatif dengan kementerian lain, apakah sudah dikoordinasikan?

Pasti dan harus. Tentu tidak semua industri kreatif tugasnya dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Kami harus melakukan koordinasi, karena ada 14 sektor plus kuliner menjadi 15 sektor. Kami menjadi lead misalnya di film, musik, seni pertunjukan, seni rupa, desain, dan arsitektur. Tapi tentu kami tetap berkoordinasi dengan kementerian terkait maupun dengan pemda dan stakeholders.

Kalau di sektor yang nggak kami tangani, bisa berkoordinasi dengan kementerian lain. Seperti soal kerajinan, produk yang berbasis IT seperti content, games, software, hingga content platform untuk mobile, itu kan koordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Sementara itu, kerajinan dengan Kementerian Perindustrian dan UKM, fashion juga dengan Kemenperin dan Kementerian Perdagangan serta UKM. Kuliner mungkin kami juga bisa lead. Minimal yang siap saji. Kalau yang olahan dengan Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, dan UKM. Meski film kami sebagai lead-nya, tapi tetap berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

http://analisis.vivanews.com/news/read/280203--pariwisata-ri-butuh-infrastruktur-

Tariq Snare, Hip Hop dan Agama

Tariq Snare berhasil membius para penonton di @america, Pacific Place, Jakarta.

VIVAnews - Tariq Snare, penggebuk drum kelompok musik hip-hop muslim AS 'Nativer Deen' sukses unjuk kebolehan di @america, Pacific Place, Jakarta, Rabu 15 Februari 2012. Dalam penampilannya kali ini, dia menggandeng sembilan musisi hip hop Indonesia, di antaranya rapper Muhammad Iqbal '8Ball', Abud 'MC Bilal' dan Andri dari Sanggar Akar.

Di kunjungan yang ketiga kalinya ke Indonesia ini, Tariq mengaku benar-benar kagum dengan bakat-bakat musisi hip hop Indonesia. "It's amazing. Begitu banyak musisi Indonesia yang benar-benar punya bakat," kata Tariq.

Musik rap, reggae, pop, bahkan lagu tradisional seperti 'Rasa Sayange' berhasil membius para penonton yang hadir. Tariq dan sembilan musisi hip hop lokal pilihannya membawakan lagu-lagu seperti 'No Woman No Cry', 'Waiting In Vain', 'Giant Steps', 'Crazy In Love', serta lagu nasional 'Maju Tak Gentar' dan 'Rasa Sayange' dengan aransemen yang berbeda. Alunan musik-musik dari berbagai genre itu sangat menyatu hingga menjadi sebuah alunan berirama groovy khas musik hip-hop.

Dalam kesempatan itu, Tariq juga menjelaskan pentingnya musik bagi perkembangan bangsa, termasuk musik hip-hop itu sendiri. Ia juga menjelaskan unsur-unsur dalam genre musik tersebut seperti 'beat boxing'.

Pertanyaan-pertanyaan menarik sempat muncul seputar grupnya yang membawakan lagu beraliran religius dengan musik hip hop. Sebab, selama ini berkembang anggapan bahwa keduanya saling bertentangan. Namun, bagi Tariq, anggapan itu keliru.

"Musik adalah sesuatu yang menyenangkan. Musik itu seperti proses penyembuhan untuk diri kita mengekspresikan sesuatu. Saya tidak menyesal memilih hip hop. Saya senang dengan hip hop dan kepercayaan saya, keduanya tidak bertentangan selama kita tetap sesuai dengan jalan yang benar," katanya.

Sejak bergabung dengan Hip-hop Muslim AS 'Nativer Deen', Tariq Snare akhirnya dapat melakukan pertunjukan bersama artis-artis terkenal di banyak negara. Ia juga mengajar untuk bidang bahasa, seni, ilmu sosial, dan musik di sekolah umum di New York. Tak hanya itu, Ia juga pengarang sekaligus ilustrator buku instruksi bermain drum bagi anak-anak berjudul 'Kids Can Play Hip Hop Drums!'

Tariq pernah tampil bersama sederet artis terkenal Amerika seperti Queen Latifah, Kieth Sweat, JT Taylor dari Kool and The Gang, PM Dawn, Wilson Pickett dan tentu saja Native Deen. Tahun lalu, Native Deen menggelar tur di beberapa kota di Indonesia seperti Jakarta, Pontianak, Surabaya, Malang dan Makasar. Ia menggunakan nama panggung Tariq Snare setelah menjadi mualaf pada Agustus tahun 2003. (eh)

http://showbiz.vivanews.com/news/read/288639-tariq-snare-hip-hop-dan-agama

Tariq Snare: Menjadi Muslim di AS Memang Tidak Mudah

 Hiphop pun bisa menjadi sarana dakwah sekaligus ungkapan hati umat Muslim.

VIVAnews - Bagi sebagian kalangan, lagu-lagu hiphop masa kini lebih identik bertema jatuh cinta, seks, dan kekerasan. Paradigma itu coba diubah oleh Tariq Snare, musisi hiphop asal Amerika Serikat.

Bagi Snare, bermusik hiphop tidak sekadar memanjakan para pendengar dengan dentuman irama yang dahsyat dan tema-tema lirik yang gampang dijual. Hiphop pun bisa menjadi sarana dakwah sekaligus ungkapan hati umat Muslim. Itulah yang dijalani Snare bersama grupnya, Native Deen, yang dikenal sebagai kelompok hiphop Muslim di Amerika.

Melalui sejumlah lagu gubahan mereka, salah satunya "Not Afraid To Stand Alone," Native Deen telah membangkitkan motivasi umat Muslim di Negeri Paman Sam. Berbagai komentar positif muncul saat mereka menggunggah lagu itu di laman media sosial, YouTube. 

"Ada yang menulis, 'Saya seorang Muslim dan sebelum melihat video ini saya tidak tahu betapa beruntungnya saya selama ini, dan kini saya rajin salat lima waktu," kata Snare, yang berposisi sebagai penabuh drum di Native Deen.

Kali ini dia datang seorang diri ke Indonesia, setelah tahun lalu datang bersama rekan-rekan segrupnya. Snare sempat unjuk kebolehan dengan tampil bersama sembilan musisi hiphop lokal di Jakarta pada 15 Februari 2012.
Sebelum tampil, Snare berbincang-bincang dengan VIVAnews mengenai pandangannya tentang perkembangan hiphop, dakwah dalam bermusik dan berkah serta tantangan yang dia alami sejak menjadi seorang Muslim di Amerika. 

Apa yang membuat Anda menekuni hip hop?Musik itu istimewa bagi saya karena tumbuh berkembang di New York sementara saya sendiri juga warga asli New York. Hiphop sendiri baru muncul pada akhir tahun 70an atau awal 80an, ketika saya masih duduk di bangku SMA.

SMA saya sendiri merupakan sekolah khusus musik, yaitu Laguardia High School of Music and Art. Jika Anda pernah menyaksikan film 'Fame', kira-kira seperti itulah penggambaran suasana belajar di sana.

Saat kuliah, saya sempat mempelajari jazz karena saya juga suka musik jazz. Tidak hanya itu, saya juga mempelajari pendidikan dan pertunjukan musik saat kuliah.

Yang menurut saya juga menarik adalah, hiphop bisa memberi energi lebih bagi kaum muda. Mereka dapat mengekspresikan apa yang mereka pikirkan, apa yang menarik bagi mereka dengan hiphop, karena hiphop memberi mereka suara.

Apa yang membuat drum hip hop beda dari drum pada genre musik lain?Saya rasa, peran drum dalam genre selain hip hop tidak terlalu dominan. Nyawa hip hop ada pada drum. Pada era 70an hingga 80an, lagu yang dimainkan para DJ kebanyakan memiliki jeda di tengah-tengahnya.
Jeda itu diisi ketukan drum, dan di situlah hip hop dan rap muncul mengiringi ketukan. Jadi, drum adalah elemen kunci pada hip hop.

Namun, bukan berarti dalam genre musik lain drum tidak penting. Dalam rock n roll misalnya, drum mungkin menduduki posisi kedua elemen terpenting karena nyawa rock n roll ada pada gitar.
Hip hop sama dengan rap, nyawanya terdapat pada drum. Unsur drum sebenarnya juga ada dalam jazz, walau bukan merupakan unsur yang terlalu dominan karena ketukan dalam jazz lebih sulit, dan jazz sangat time conscious.

Apa yang membuat Anda unik dibandingkan musisi hip hop lain?Saya sebenarnya tidak berpikir kalau saya musisi hip hop yang unik. Hal yang mungkin membedakan saya dari musisi hip hop lainnya adalah latar belakang saya yang seorang guru. Saya dulunya guru sebelum memutuskan berkarir dalam musik. Setelah lulus kuliah, saya sempat mengajar Bahasa Inggris dan Sejarah di sebuah SMP di New York.

Setelah menunggu tiga tahun, saya akhirnya mendapatkan kesempatan menjadi guru musik. Kebanyakan sekolah d AS biasanya memiliki dua guru untuk bidang musik, yaitu guru vokal untuk paduan suara dan guru musik untuk band. Melamar untuk posisi guru musik sangat sulit, jadi saya harus menunggu sekitar tiga tahun.

Di daerah tempat tinggal saya, saya juga seringkali mengadakan semacam acara unjuk bakat, yang biasanya diikuti anak-anak. Di sana mereka bisa bebas berekspresi, seperti yang sering saya lakukan saat mengikuti acara serupa di masa kecil saya. Pada dasarnya saya senang memberi ruang untuk berekspresi

Adakah musisi hip hop Muslim selain Anda? Bagaimana penerimaan publik AS terhadap mereka?Ada, dan mereka semua adalah musisi yang sukses dan dikenal di seluruh dunia. Contohnya Mos Def, dia merupakan legenda hip hop. Ada pula Lupe Fiasco, dia musisi Muslim yang lagu-lagunya menjadi hit di seluruh dunia.
Ada juga seorang rapper Asal Afrika yang juga mendunia, namun saya lupa namanya. Mereka semua mendunia, dan penggemarnya tidak terbatas hanya Muslim saja.

Siapa musisi favorit Anda?Saya punya banyak sekali musisi favorit. Saya suka Stevie Wonder, lalu mendiang Michael Jackson yang menurut saya merupakan seorang jenius. Saya juga suka Aretha Franklin.
Perempuan itu hebat, setiap kali dia menyanyi saya selalu merinding. Rasanya setiap lagu yang dibawakannya terdengar begitu berjiwa.

Saya juga suka artis lawas, tapi yang paling saya favoritkan adalah Donny Hathaway. Dia merupakan penyanyi soul hebat dan merupakan seorang legenda. Legendanya akan selalu hidup karena riwayat soulnya diteruskan oleh putrinya yang juga penyanyi soul, Lalah Hathaway. Perempuan ini juga keren, menurut saya.

Banyak lagu hip hop bertutur tentang kekerasan, seks, cinta, bahkan narkoba. Bagaimana pendapat Anda mengenai hal ini?Saya rasa bukan hiphop saja yang bercerita tentang hal-hal itu. Misalnya saja pop dan rock n roll, tema cinta serta kekerasan juga terselip di dalamnya. Saya rasa, apapun jenis musiknya, pesan yang disampaikan lebih terkait dengan ekspresi suara hati dan nurani pengarangnya.

Hiphop memberi orang 'suara', dan kaum muda dapat mengendalikan 'rima' mereka melalui hip hop. Hiphop dekat dengan anak muda karena hip hop sendiri adalah genre musik yang sangat muda.

Anak muda sekarang, mereka tidak memilih dilahirkan di ghetto atau memiliki orang tua yang pecandu alkohol. Mereka membutuhkan media untuk bisa mengekspresikan apa yang sebenarnya mereka rasakan, seperti puisi.

Bagi saya, hip hop adalah puisi dalam musik. Saya juga berpendapat, Al-Qur'an juga merupakan bentuk puisi lain yang sangat indah.

Anda merupakan anggota grup hip hop Muslim AS, Native Deen. Bagaimana tanggapan dari publik AS tentang kiprah Native Deen?Penggemar kami mayoritas Muslim, namun kami juga punya banyak penggemar non Muslim. Subhanallah, banyak di antara mereka yang memberikan komentar positif tentang karya kami.

Ada yang menulis, "Saya non Muslim, namun saya menghargai kalian yang bertutur tentang perdamaian." Itulah sebenarnya misi yang ingin kami sampaikan, bahwa Islam adalah perdamaian. Islam adalah agama yang mengajarkan perdamaian.

Apakah Native Deen menggunakan musik sebagai sarana dakwah? Bagaimana caranya?Di Native Deen tentu saja kami menggunakan musik dan lirik sebagai sarana dakwah. Kami merasa senang saat melihat cara ini rupanya cukup efektif. Jika Anda melihat video klip lagu kami "Not Afraid To Stand Alone" di YouTube, ada banyak sekali komentar yang menunjukkan hal itu.

Ada yang menulis, "Saya seorang Muslim dan sebelum melihat video ini saya tidak tahu betapa beruntungnya saya selama ini, dan kini saya rajin salat lima waktu."

Saya tak menampik penggunaan musik sebagai sarana dakwah juga mengundang perdebatan. Beberapa orang masih memeprdebatkan status halal atau haramnya musik, namun saya rasa itu wajar.
Dalam bermusik, selalu ada tujuan. Bukan musiknya yang membuat halal atau haram, namun tujuan di balik itu.

Tahun lalu Native Deen berkunjung ke Indonesia. Bagaimana Anda menilai sambutan publik Indonesia?Sambutan publik Indonesia luar biasa! Mereka sangat mencintai Native Deen. Mereka menunjukkan antusiasme dan cinta yang luar biasa besar untuk kami. Setelah kami tampil, mereka selalu meninggalkan komentar dalam situs kami dan berkata, "Datanglah ke Indonesia!".

Kebanyakan pemberi komentar mengatakan, mereka berkata menyukai penampilan kami di sebuah acara musik khusus anak muda. Hal yang sama juga terjadi di Malaysia. Mereka selalu minta kami untuk kembali lagi.

Bagaimana Anda melihat perkembangan hip hop di Indonesia?Saya merasa terkejut dan terkesan melihat hiphop di Indonesia. Saya merasa beruntung dapat bekerjasama dengan para musisi lokal yang semuanya hebat-hebat.

Contohnya saja Gomez, menurut saya dia hebat sekali. Dia musisi hiphop, namun bisa mengawinkan musik itu dengan jazz sebagai bentuk tribute. Dia tahu tentang jazz dan musisi-musisi legendarisnya.
Pada saat yang sama, selain jazz dan hiphop, dia juga mengenal musik tradisional. Ini luar biasa.

Anda seorang Muslim. Bagaimana rasanya jadi Muslim di AS dan apa tantangannya?
Saya Muslim, Alhamdulillah. Namun satu hal yang perlu Anda tahu, saya berbeda dengan anggota Native Deen lainnya. Mereka terlahir dan besar sebagai Muslim, sementara saya baru menjadi Muslim justru setelah 9/11. Saya mengucap syahadat pada 2003, jadi sudah hampir 9 tahun.

Di kampung halaman saya di Brooklyn, New York, kepercayaan yang dianut penduduknya beragam. Meskipun demikian, kami bisa hidup berdampingan dengan damai.
Lingkungan saya dekat dengan pemukiman Yahudi Ortodoks, namun dari rumah saya bisa terdengar adzan yang disuarakan dari masjid At-Taqwa yang ada di ujung satunya. Masjid ini dipimpin oleh seorang ulama hebat yang terkenal karena gigih melawan ketidakadilan.

Itulah faktanya, kami bisa hidup berdampingan. Anda tinggal di lingkungan itu sebagai Muslim, bukan berarti Anda mendapatkan perlakuan buruk seperti diteriaki atau dilempari.
Pemeluk Islam di lingkungan saya termasuk minoritas. Di sekolah, para siswi Muslim kebanyakan memakai hijab, dan mereka tidak diminta melepaskan jilbabnya.

Isu penerimaan Muslim di AS inilah yang juga kami terjemahkan dalam salah satu Native Deen, "Not Afraid To Stand Alone." Di situ terdapat isu hijab atau jilbab, sekolah negeri, dan tempat kerja.
Dalam video klipnya, kami menggambarkan perjuangan seorang wanita yang baru menjadi Muslim, bagaimana ia bertahan mengenakan hijab walau disuruh melepas, dan bagaimana dia tetap mendapatkan pekerjaan meskipun bertahan dengan keputusannya.

Sulitkah menjadi Muslim di negeri Anda?Menjadi Muslim di AS memang tidak mudah, namun tidak semengerikan yang digambarkan media massa. Pasca Tragedi 9/11, Islam mendapat perhatian yang besar.

Namun, setiap orang berhak memiliki pendapat sendiri. Seringkali pemberitaan media tentang Muslim terlalu dilebih-lebihkan, dan mereka hanya menyorot sisi buruknya saja. Namun saya akui, kehidupan saya setelah menjadi Muslim lebih bahagia.

Kadang jika sedang berkumpul dengan teman-teman sesama musisi, dengan bercanda mereka mengatakan jika saya sekarang bermain drum untuk kelompok teroris Al-Qaeda. Saya tertawa saja, karena saya tahu mereka tidak serius.
Namun, saya juga sudah tidak bekerjasama lagi dengan beberapa musisi karena mereka masih sering tampil di klub, minum minuman beralkohol, dan mabuk. Dulunya saya juga berada di lingkungan seperti itu, namun kini lingkungan saya sudah lebih baik setelah mengucap kalimat syahadat.

Jika sedang berkumpul, saya masih sering ditawari untuk minum, namun kini saya menolak. Saya bahagia dan bersyukur sudah tidak menjadi seperti itu lagi, alhamdulillah. Hidup saya kini lebih baik, dan saya sangat bersyukur untuk itu. (eh)

http://analisis.vivanews.com/news/read/289616--menjadi-muslim-di-as-memang-tidak-mudah-

3/04/2012

Menikmati Kopi dan Skype ...

Ngobrol via Skype sambilan Ngopi ...


Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites