Ketika Muhammad SAW berusia dua belas tahun beliau diajak pamannya,
Abu Tholib, berdagang ke Syam atau kini Suriah. Tiba di Bashra, masih
wilayah Syam dan ibukota Hauran, saat itu merupakan ibukota
negeri-negeri Arab yang berada di bawah pemerintahan Romawi, mereka
bertemu seorang pendeta bernama Jarjis. Namun dikenal dengan nama
Bahira. Saat rombongan Abu Tholib berhenti untuk beristirahat, Bahira
menemui dan menyambut mereka layaknya tamu, padahal mereka belum pernah
bertemu sebelumnya.
Tetapi Bahira mengenal Muhammad SAW melalui sifat-sifatnya. Sambil
memegang tangan Muhammad, Bahira berkata “…ini adalah pemimpin seluruh
alam”. Abu Tholib menanyakan alasan ucapan Bahira tersebut. Bahira
mengatakan saat rombongan Abu Tholib turun dari bukit, seluruh batu dan
pohon bersujud. Benda-benda itu tidak akan bersujud kecuali pada seorang
Nabi. Bahira berkata ia mengenal pertanda itu melalui cap kenabian yang
ada di tulang pundak Muhammad SAW ....
Selengkapnya di:
0 comments:
Post a Comment